Bismillahirrahmanirrahim..
Hai guys how are you doing? I’m sure everything is well, as well as I am in here.
Aku tinggal di sebuah kota bernama Bluffton yang terletak di state Indiana. Tepatnya di jalan 334 Hickory Knoll Drive. Berbeda dengan Indonesia, format penulisan alamat rumah di Amerika dimulai dengan nomor rumah kemudian nama jalan. Jalan menuju rumahku dan begitu juga rumahku di kelilingi kebun jagung dan kacang kedelai. Sangat asri.. Salah satu hal yang membuatku terkesan di sini adalah hampir semua rumah tertancap bendera Amerika di depannya. Itu berarti mereka cinta dan bangga terhadap negaranya. Hal itu bisa menjadi salah satu panutan bagi kita agar kita lebih mencintai Indonesia, walaupun aku tahu rasa cinta tidak ditunjukkan hanya dengan sebuah benda.
Hari pertama keberadaanku di sini mengejutkanku. Host mom memasak nasi berwarna coklat siap saji untuk makan malam. Ternyata mereka suka makan nasi. Aku benar-benar tidak menyangka. Awalnya aku pikir nasi adalah barang langka dan aku akan jarang makan nasi selama di sini. Tapi nyatanya beras banyak dijual di Walmart dan sangat murah.
Keberadaanku di minggu pertama dan kedua sangat menyibukkanku. Hari kedua aku pergi ke grocery di Huntington, kota yang tidak jauh dari Bluffton, untuk belanja mingguan keluarga. Aku juga membeli beberapa baju hangat di Goodwill karena aku tahu aku akan kedinginan tiap harinya. Hari itu juga pertama kalinya aku pergi ke Walmart, kalau di Indonesia seperti Carrefour atau Hypermart. Walmart adalah perusahaan trailer terbesar di dunia. Barang-barang di Walmart sangat lengkap dan murah, tapi jangan dikonvert ke rupiah ya..
Di rumahku ada 2 ekor anjing dan 1 ekor kucing. Ada satu pengalaman lucu yang akan selalu kuingat tentang anjing di sini. Ketika itu aku sendirian di dalam rumah, host dad sedang merumput. Aku keluar dari kamar dan tiba-tiba kedua anjing itu menggonggong dengan keras seolah-olah ingin menerkamku. Mungkin mereka mengira aku penyusup yang masuk lewat jendela kamar. Aku mencoba menenangkan mereka dengan berkata calm down guys, tapi itu tak mempengaruhi mereka sama sekali. Semakin aku berkata-kata semakin keras mereka menggonggong dan mendekatiku. Betapa takutnya aku saat itu, takut jika tiba-tiba mereka menyerang dan menggigitku.
Apakah aku pernah dijilat anjing-anjing itu? Tentu saja. Aku selalu menyediakan tanah di kamar jika sewaktu-waktu aku dijilat, aku bisa langsung menyamaknya. Mengenai sholat, alhamdulillah aku tidak menemukan banyak kesulitan. Aku tetap sholat 5 waktu. Keluargaku di sini juga sangat menghargai akan hal itu. Hanya saja waktu yang berbeda. Karena bulan lalu musim panas, maka siang lebih panjang daripada malam hari. Jadi waktu Dzuhur jam 2, Ashar sekitar jam 5, Magrib jam 8, dan Isya jam 9 lebih.
Cuaca. Berbicara tentang cuaca mengingatkanku tentang suhu. Kenapa? Karena aku kedinginan setiap hari. Tubuhku terbiasa dengan suhu 28 derajat celsius, sedangkan di sini belasan Celsius, bahkan di malam hari sekitar 5-10 derajat celsius. Padahal belum musim dingin. Di dalam rumah pun aku masih sering kedinginan karena AC tidak pernah dimatikan. Jadi suhu dalam rumah selalu 15-20. Bayangkan saja tubuh yang selalu dalam keadaan panas dan sekarang harus dalam suhu dingin setiap waktu. Host family tau pasti aku selalu kedinginan dan sering memberiku selimut. Aku juga sering pakai jaket di rumah.
Aku tinggal dengan The Horner’s. Aku mempunyai satu host sister bernama Mylia dan dua host brother bernama Cheo dan Rio. Mereka masih SD. Mereka sangat imut dan setiap hari aku bermain dengan mereka. Host parents ku juga sangat baik, mungkin karena mereka masih muda jadi mereka tahu banyak apa yang kurasakan dan apa yang kuperlukan. Hostdad, Geoff, adalah seorang missioner dan hostmom, Nilah, adalah seorang guru.
Di sini aku juga berbagi pengalaman dengan exchange student lain dari Tunisia, namanya Meriem. Kakek dan nenek di sini juga sangat baik, mereka memperlakukanku layaknya cucu mereka sendiri. Aku pernah bercerita kepada mereka bahwa salah satu tujuanku ke Amerika adalah untuk menaikkan berat badanku. Mereka tertawa terbahak-bahak dan grandpa bilang, “You come to the right family!” I love my host family!
Hari itu hostfam mengajakku nonton pertandingan baseball di Fort Wayne. Ternyata LCku yang merencanakan agar exchange students lainnya berkumpul di sana. Itulah pertama kalinya aku menonton pertandingan baseball. Sekaligus pertama kalinya aku berada di lapangan besar menonton langsung pertandingan olahraga. Seumur-umur di Indonesia aku tidak pernah mau menonton pertandingan langsung ke lapangan.
Hostdad menjelaskan banyak hal, aku hanya manggut, berkata “Ooh” dan tertawa. Tidak banyak dari perkataannya yang bisa ku telaah. Itulah salah satu hal yang kami pelajari. Jika tidak mengerti apa yang orang katakan cukup senyum dan berkata seadanya. Tapi harus sering bertanya juga kepada mereka walaupun tidak sepenuhnya mengerti. Hehe
Tiap sabtu pagi, aku dan hostfam menonton pertandingan football karena hostbro adalah salah satu pemainnya. Hostbro satu lagi adalah pemain soccer. Jadi sabtu pagi kami selalu menonton keduanya. Football dan soccer hanya ada di musim panas (summer) dan awal musim gugur (autumn). Di musim dingin (winter) dan musim semi (spring) mereka bergabung di olahraga yang berbeda. Menonton pertandingan mereka adalah suatu kewajiban dan menjadi kebiasaanku selama di sini. Dan minggu pagi setelah pulang dari gereja, kami pergi ke rumah kakek dan nenek untuk makan siang. Adik-adikku biasanya bermain di sana dan pulang sorenya. Salah satu hal yang menyenangkan di sana adalah banyak makanan. Jadi aku senang main di sana. Hehe
Comments