WHAT A VALUABLE OF MORE THAN 20 HOURS!
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahimanirrahim..
Hai guys, how things are going? I’m fine and feeling great being here so far. Posting kali ini bercerita hal aneh dan lucu selama perjalanan dari Indonesia menuju Amerika.
Tepat tanggal 12 Agustus 2014 aku injakan kakiku di tanah sekutu Indonesia sewaktu zaman penjajahan, Amerika. Lelah memang ketika harus terbang selama lebih dari 20 jam. Walaupun transit, tetap saja melelahkan dan membosankan. Aku terbang melalui jalur yang panjang mulai dari Sokarno Hatta-Kuala Lumpur-Frankfurt-Washington DC bersama kurang lebih 80 siswa pertukaran pelajar Indonesia dan 2 kakak perwakilan dari YES Indonesia. Beberapa dari kami harus transit di Chicago dulu sebelum ke Washington. Alasannya mungkin karena pesawatnya udah gak cukup. Mungkin..
*PM1: Pakailah baju berlapis-lapis agar tidak kedinginan dan membantu mengurangi barang bawaan*
Oiya, ada satu hal yang takkan kulupakan di Lufthansa. Ketika aku bangun dari tidur lelap, aku melihat teman di seberang sedang makan. Aku frustasi!!! Aku sangat lapar di tengah kedinginan. Ternyata mereka tidak memberi makanan pada orang-orang yang tidur. Aku tau mereka gak mau ganggu, tapi itu makanan gituloh, orang butuh makanan T.T tak berapa lama seorang pramugari datang dengan banyak minuman, tanpa makanan. Jadi aku hanya minum air putih, tanpa makanan.
Aku ceritakan hal itu pada kakakku, lalu dia ceritakan kepada mamaku, lalu mamaku menangis.
*PM2: Jangan ceritakan kondisi burukmu kepada keluargamu saat itu juga, ceritakan setelah kembali pulang ke rumah*
*PM3: Kalau kamu bepergian jauh dengan pesawat, jika kamu tertidur minta tolong pada orang di sebelahmu membangunkanmu apabila pramugari datang membawa makanan*
Aku sangat bahagia di bandara Frankfurt, kenapa? Karena Jerman adalah negara impianku. Walaupun aku tidak menghabiskan exchange year di Jerman, at least aku pernah ke sana walaupun cuma di bandaranya. Kebetulan aku juga bawa beberapa euro yang diberikan teman kakakku. Unfortunately, waktu itu aku bersama teman yang suka belanja dan makan. Habislah euro untuk membeli postcard, magnet, topi warna bendera Jerman, dan makanan. But, I was really happy.
Penerbangan selanjutnya yaitu menuju Washington DC dengan United Airways. Aku tidak akan mengulang hal yang sama seperti di Lufthansa, aku tidak tidur terlalu pulas dan memberi pesan pada temanku apabila pramugari datang tolong bangunkan aku. Dan…..aku dapat banyak makanan. Horeee!!! Makanannya tuh enak banget, creamy, healthy, pokoknya aku kenyang banget.
Sampai di Washington Dulles International Airport aku senang sekali, akhirnya aku sampai di Amerika!! Mama, papa, tupot, punik, bang oji, adek sampai di Amerikaaa!! *histeris*
Kami langsung menuju hotel dan menginap 3 hari untuk orientasi. Tidak hanya dari Indonesia, ada juga dari Mesir, Arab, Afrika Selatan, dll. Orientasi dibagi menjadi banyak batch karna siswa yang begitu banyak. Dan kami adalah batch pertama. Hal yang membuatku sedih adalah kami hanya menetap di hotel, berbeda dengan batch selanjutnya yang mengunjungi White House, dll. Mungkin karena siswa di batch kami terlalu banyak. Biasanya juga ada cultural event, dan dari Indonesia akan menampilkan talent show yang dibawakan saat Farewell Party AFS-YES Indonesia. Tapi kami tidak mendapatkan malam itu. Ya, setiap hal pasti ada lebih dan kurangnya, dan itu hal yang biasa.
Kamis, 14 Agustus 2014, jam 3.30 pagi aku harus sudah siap dan berangkat ke airport bersama beberapa exchange students lainnya. Dari Washington DC, kami harus transit dulu di Chicago. Aku berpisah dengan teman lainnya, mereka semua pergi ke Wisconsin dan aku sendiri yang ke Indiana. Ada sedikit perasaan takut karena aku sendiri, tapi aku harus memberanikan diri. Nanti pun aku akan seorang diri di lingkungan tempatku tinggal.
Aku menunggu seorang diri. Saat itu aku pergi ke toilet dan entah kenapa aku ingin melihat jadwal penerbangan lagi. Ternyata Allah memberi petunjuk. Gate penerbanganku dipindah. Alhamdulillah ya Allah engkau memberiku kemudahan. Aku langsung pindah ke gate yang sebenarnya. Sebelumnya aku sudah curiga karena di layar untuk next flight tidak ada Fort Wayne, bandara selanjutnya yang kutuju. I was saved because of You. Makasih ya Allah..
*PM4: Cek penerbanganmu di layar setiap 15 menit, pastikan nomor dan tujuan sesuai dengan yang ada di layar. Apabila kamu mengalami kesulitan, tanya pada petugas bandara*
*PM5: Jangan malu bertanya. Malu bertanya, ditinggal pesawat*
Dan ternyata pihak AFS-YES sangat bertanggung jawab, mereka datang untuk mengecek apakah kami berada pada gate yang benar. Aku lupa namanya tapi dia sangat baik.
Penerbangan dari Chicago ke Fort Wayne cukup singkat, hanya kurang lebih 1 jam. Ternyata host dad dan local coordinatorku sudah menunggu di bandara. Aku diberikan chips dan sayuran. Aku rasa mereka tahu kalau aku belum makan. Benar, aku belum makan siang dan…pagi. Apakah aku lapar? Pasti! Tapi laparku hilang setelah sampai di Indiana, state yang akan aku tinggali selama setahun ke depan, dan bertemu host dad ku.
Perjalanan dari Fort Wayne ke Bluffton, kota yang kutinggali, menempuh waktu 20 menit. Banyak hal yang kuceritakan padanya dan dia ceritakan padaku dalam perjalanan, perbedaan Indonesia dengan Amerika seperti posisi stir mobil, satuan jarak, temperatur, dll. Sebelum sampai di rumah kami menjemput host brother ku di sekolahnya. Sekolah itulah yang akan menjadi sekolahku nantinya. Mau tau sekolah apa? Tunggu nanti yah!
Akhirnya aku sampai di rumah, sebelumnya aku berfoto ria dulu dan upload di twitter. Hehe. Foto rumah dan pemandangan sekitarnya. Host mom belum di rumah, dia masing di sekolah dan pulang jam 4 sore. Jadi aku punya waktu sesaat untuk istirahat. Sampai situ dulu perjalanan panjangku untuk mencapai Amerika. Waiting for the other post! :D
Comments