Kalo ditanya mau atau nggak pergi ke tempat paling bahagia di dunia, jawabannya ya mau lah. Tapi kalo ditanya mau nggak ngeluarin duit untuk pergi ke sana, kayaknya jawabannya belum tau deh, dikalkulasi dulu duitnya ada atau cukup nggak ya buat hidup besoknya. Toh, bahagia itu bisa diciptakan lewat hal sederhana.
Disneyland atau yang juga disebut Happiest Place in the World sebelumnya tidak pernah masuk ke personal wish list selama menjalani program exchange. Simpel, karena aku tahu itu mahal dan tempatnya juga jauh dari negara bagian tempatku tinggal. Tapi, ternyata cinta keluarga angkatku yang begitu besar membuat mereka rela mengeluarkan uang ribuan dollar untuk mengajak aku dan Meriem berlibur ke Florida dan mengunjungi Disney World! Sekali lagi, DISNEY WORLD!!!
Siapa yang nggak tahu Disney? Sebuah media yang memproduksi berbagai film kartun dari Amerika dan melahirkan karakter seperti Aladdin, The Lion King, Marvel, dan masih banyak lagi. Nama Walt Disney sendiri ternyata dibentuk dari nama kedua pendirinya yaitu Walt Disney dan Roy Oliver Disney. Tidak hanya berhenti sampai produksi film, dua bersaudara itu berpikir untuk membangun taman dimana keluarga dapat bermain bersama. Lagi pula, memang belum pernah ada taman bermain dimana elemen negatif seperti beberapa pertunjukan sirkus yang tidak disarankan untuk ditonton anak-anak.
Selain itu, banyak orang yang meminta agar mereka dapat memasuki studio Disney dan berfoto dengan karakter favorit mereka. Peneliti Stanford pun meyakini bahwa taman ini akan berkembang pesat nantinya. Adanya keinginan-keinginan tersebut, akhirnya Disney bersaudara membangun Disneyland yang hingga kini berkembang hingga ke beberapa negara di Eropa dan Asia.
Di Amerika terdapat dua Disney, satu berlokasi di California, Los Angeles, bernama Disneyland dan satu lagi di Orlando, Florida bernama Disney World. Dari kedua dunia fantasi itu, yang membuatnya berbeda adalah jumlah wahana di Disney World jauh lebih banyak dari Disneyland.
Dari tempat penginapan kami di Anna Maria Island memerlukan waktu beberapa jam untuk sampai Disney World. Cukup bosan dan lelah di perjalanan. Tapi, hilang seketika setelah sampai di sana dan langsung ngomong dalam hati, “Ini beneran aku ada di Disney World?! Besar sekaliiii!!”
Disney World terbagi menjadi 4 area luas: Magic Kingdom, Epcot, Animal Kingdom, dan Hollywood Studio. Kami hanya berkesempatan menikmati Magic Kingdom. Dari gate paling depan menuju tempat pilihan, kami harus naik monorail train. Itu pertama kali aku naik monorail dan aku langsung ngerasa norak tapi betul-betul senang nggak bisa diungkap dengan kata-kata lagi!! Sejujurnya pengen ambil foto dan video tapi karena ramai dan ngerasa norak, alhasil momen di monorail nggak sempet diabadikan lewat gadget tapi cukup diabadikan lewat mata dan hati.
Sesampainya di Magic Kingdom, aku langsung berdecap kagum. Seperti masuk ke dunia yang sungguh berbeda. Keren. Sophisticated. Aku menaiki cukup banyak wahana. Tapi kala itu sedang masa berlibur, setiap wahana yang ingin dicoba harus mengantri sangaaat panjang. Sehingga banyak wahana lainnya yang tidak sempat aku jajaki. Namun, di sela-sela wahana banyak karakter yang menyusuri jalan sehingga kami cukup terhibur. Wahananya beragam, mulai dari istana berisi karakter Disney, wahana yang memacu adrenalin, wahana air, wahana petualangan rumah kayu, sampai wahana paling futuristik yaitu Tomorrowland, sebuah spaceship semacam rollercoaster yang berada di dalam ruangan tapi didesain seakan-akan berada di ruang angkasa. Hingga tahun ini aku nggak tahu wahana keren apalagi yang mereka ciptakan.
Kebetulan hari itu berdekatan dengan hari natal. Ada sebuah pertunjukan di Istana Magic Kingdom. Karakter seperti Cinderella and 7 Dwarfs, Mickey Mouse, Reindeer, dan berbagai karakter lainnya bernyanyi dan menari di pertunjukkan itu. Momen membahagiakan itu berhasil aku abadikan lewat iPad sekolahku.
Selain pertunjukkan, hal lain yang juga mengesankan adalah bertemu dengan sesama warga negara Indonesia dalam sebuah antrian. Dia berada tepat di depanku. Wajah mereka sungguh Indonesia pikirku. Awalnya aku ragu. Lalu, aku ceritakan kepada Grandpa. Akhirnya, Grandpa yang bertanya kepada orang tersebut. Benar saja, mereka orang Indonesia. Aku buru-buru memperkenalkan diri dan ngobrol sedikit dengan mereka.
Mereka adalah sepasang suami istri yang sedang menempuh S2 di Amerika. Ternyata begitu rasanya. Ketika berada di suatu tempat antah berantah yang kamu tidak mengenali wajah dan perangai siapapun, kemudian kamu bertemu dengan orang yang berasal dari tempat yang sama denganmu meski kamu juga tidak mengenalinya, rasanya senang sekali. Lebih bangga karena, hey kita sesama orang Indonesia yang sedang berjuang di negeri orang. Jiwa nasionalisme itu membuncah rasanya. Memang benar, rasa cinta tanah air itu malah muncul ketika kita berada jauh darinya.
Disney World memang tempat yang menyenangkan. Melihat karakter-karakter film yang kutonton dulu waktu kecil. Tempat ini tidak hanya memberiku kebahagiaan menikmati Disney secara langsung dan melihat kehebatan Amerika mendirikan dunia fantasi sebesar dan secanggih itu, tetapi juga membuatku rindu dengan negeriku nun jauh di sana. Serta membuatku sadar betapa besar kasih dan sayang keluarga angkatku kepada diriku. Terima kasih, Disney World, kau selalu menjadi salah satu memori yang membekas seumur hidupku yang akan kuceritakan kepada anak-anakku dan orang-orang di sekitarku nanti. Tunggu aku kembali..

Comments