Start-Up menjadi drama Korea paling hits di penghujung tahun 2020. Start-Up juga diberi rating 5.0 pada episode pertama oleh para penontonnya dan menjadi trending di media sosial tak hanya Korea bahkan Indonesia.
Drama Korea ini mengangkat kisah jatuh bangun seorang wanita
bernama Seo Dal Mi (Bae Suzy) yang bermimpi menjadi seperti Steve Jobs untuk
mendirikan perusahaan rintisan sendiri. Dal Mi mengawali karirnya di sebuah
tempat muncul dan berkembang Start-Up di Korea bernama Sand Box, tempat ini
dibuat mirip dengan Sillicon Valley di Amerika Serikat. Lewat Sand Box juga,
akhirnya cinta segitiga antara Dal Mi, Do San (Nam Joo Hyuk), dan Ji Pyeong
(Kim Seon Ho), cinta masa kecilnya, bermula.
Start-Up dirasa sangat relatable
buat anak-anak muda baik yang sedang memulai karir sebagai pekerja di
sebuah perusahaan maupun mereka yang sedang membangun Start-Up pribadi seperti
Iman Usman, pendiri sekaligus CPO Ruangguru. Drama ini membuat Iman merasakan
bagaimana sulitnya membangun Ruangguru dan menangkap beberapa istilah yang
akrab di dunia start-up. Berikut hal-hal yang bisa kamu pelajari dari Drama
Korea Start-Up.
1. Walk the Talk: Lakukan Apa yang Kamu Ucapkan
Dal Mi nggak cuma ngomong doang waktu dia bilang ke kakak dan ibunya kalau dia bakalan bikin bisnis. Dia buktikan omongannya dengan berhenti kerja di perusahaan sebelumnya dan ikut Pekan Retas (Hackaton)—acara ini paling ditunggu anak muda Korea dalam drama ini--di Sand Box.
Dia yang hanya tamatan SMA dipercaya untuk jadi CEO Samsan Tech. Dengan kerja keras mulai dari bangun ide sampai pitching ide bisnis selama 2 menit di hadapan investor, akhirnya mereka berhasil masuk top 5 start-up yang dapat pendanaan dan diberikan mentor.
Di sini Dalmi ngingetin ke kita, kalau punya keinginan, mimpi, dan cita-cita, jangan cuma sekadar dibayangin dan diomongin, tapi juga harus dilakuin. Go extra miles.
2. Gapai Mimpi Perlu Strategi
Waktu itu Jipyeong mengunjungi Dosan ke kantor Samsan Tech. Dosan memohon agar start-up mereka diberi investasi agar bisa terus mengembangkan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan yang jadi impian mereka. Sudah bertahun-tahun tapi belum ada perkembangan dan arah yang mereka tuju. Namun, Jipyeong menolak karena Samsan Tech nggak punya model bisnis yang jelas. Mereka memang jago teknologi tapi minim pengetahuan bisnis. Investasi ke perusahaan mereka hanya akan berakhir sia-sia dan nggak menghasilkan profit.
Dari cerita Dosan, kita belajar bahwa untuk mewujudkan mimpi harus nyusun strategi. Sama halnya dengan berharap diterima di perusahaan impian. Tentu hal yang kita lakukan nggak cuma bikin lamaran. Tapi kita udah susun strategi cara membuat CV yang benar, membuat body email yang menarik dan jelas, latihan wawancara, bertanya ke orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut, dan lainnya. Itulah pentingnya untuk menyusun langkah-langkah menuju impian. Dream is a goal with strategy.
3. Ubah Kritik Jadi Pemantik Semangat
Ada orang yang nggak bisa menerima kritik. Akhirnya dia
putus asa dan menyerah. Bahkan bunuh diri seperti kakaknya Yongsan yang
dikritik habis-habisan oleh Jipyeong mengenai start-up yang ia bangun.
Kasih kritik ke orang lain itu gampang, tapi coba nerima
kritik dari orang, pasti susah. Seseorang cenderung menghindari kritik dari
orang lain. Hal ini dinilai mengancam identitas diri seseorang yang positif,
sehingga ia merasa insecure. Padahal
kritik dapat menjadi masukan yang membangun bagi seseorang. Menerima kritik
sama dengan minum obat, pahit tapi untuk baik kesehatan.
Kita bisa belajar dari Dalmi tentang cara dia menerima
kritik dari mentornya, Jipyeong. Walaupun kata-kata sang mentor menyakitkan,
tapi Dalmi tahu apa yang diucapkan mentornya adalah benar dan bersifat
membangun. Kritik dan saran satu per satu dilakukan Dalmi agar bisnisnya bisa
tetap bertahan. Don’t let critics get to
your heart, get them to your brain.Think and Act!
4. Kalo Gagal: Galau Boleh, Move On Harus!
Seringkali kegagalan dijadikan ketakutan. Seperti sesuatu
yang sulit sekali diterima dan dihadapi. Apalagi kalau terjadi berkali-kali,
bisa membuat terpuruk. Kita diajarkan untuk punya mental juara, tapi lupa
disiapkan untuk gagal yang datang tiba-tiba. Padahal dari kegagalan kita jadi
belajar.
Sama halnya waktu Dalmi pertama kali harus gagal kuliah di
universitas ternama. Lalu, dia gagal melanjutkan kuliah karena harus kerja part-time untuk bantu neneknya. Nggak
hanya itu, setelah lolos pendanaan Sand Box Dalmi gagal mempertahankan Samsan
Tech dan harus bubar karena ketiga developer
diakuisisi oleh perusahaan 2STO untuk kerja di Sillicon Valley.
Kalau aja Dalmi mudah nyerah dan pasrah nerima keadaan,
pasti dia nggak akan mau nerusin karir dan mimpinya untuk bangun start-up. Setelah
kegagalan di Samsan Tech, Dalmi memang sedih dan galau karena merasa mimpi yang
tinggal selangkah lagi harus hancur karena kelalaian mereka saat persetujuan
kontrak. Tapi setelah ngobrol bareng mentornya, Dalmi jadi sadar, bangkit lalu move on.
Dia melamar di perusahaan kakaknya, Injae, seseorang yang
dia benci karena menganggap Injae telah mengkhianati Dalmi dan ayahnya. Benar
saja, akhirnya Dalmi menjadi CEO perusahaannya sendiri dan berhasil membangun driverless car atau mobil tanpa
pengemudi yang ia impikan. Worry less about failure, worry more about not moving on.
5. Bahagia itu Pilihan
Jipyeong sempat merasa bahwa dia juga punya hak untuk mencintai dan bahagia bersama Dalmi. Apalagi penulis surat masa kecil untuk Dalmi sebenarnya adalah Jipyeong. Tapi setelah dirinya mengamati Dosan terlebih ketika menginap di rumahnya, Jipyeong memilih untuk merelakan Dalmi bersama Dosan.
Dari Jipyeong, kita belajar kalau bahagia itu kita yang atur. Kebahagiaan itu muncul dari diri sendiri. Kita yang bikin bahagia versi kita sendiri. Suatu hal nggak bisa bikin kamu bahagia kalau kamu sendiri nggak bahagia sama pilihanmu. Sama kayak Jipyeong, memilih untuk melihat Dalmi dengan Dosan adalah jalan bahagia yang dia pilih. Ia pun akhirnya memilih bahagia dengan membantu start-up baru yang sedang mencari investor. So, happiness comes from within.
Itulah pelajaran yang bisa diambil dari serial drama Korea viral
berjudul Start-Up ini. Kalau kalian, pelajaran apa yang bisa kalian diambil?
Comments
Hahaha.. bahkan ada temen di fesbuk yang rela bikin "hikmah dari drama start up per episode" 😂 gokil gak tu..
Ku suka cerita fantasi, horor, thriller.
memorist yang baru selesai diliat.
Start up ini biar tak liat dulu de trailernya.
Sori lah, maklum saya ga pernah nonton drakor 😬