"Masih jam 10.15 menit lagi deh baru mulai ngerjain."
"Duh, belum nemu ide buat nulis. Mungkin besok ide-ide cemerlang baru muncul. Besok aja ah."
Terdengar nggak asing dengan kalimat di atas? Wah, aku juga hehe. Yes, sering nunda-nunda pekerjaan adalah aku. Alhasil, pekerjaan jadi numpuk mirip cucian yang dibiarin seminggu. Kalau udah numpuk, makin malas untuk ngerjainnya. Nah, pas udah deadline, mulai deh pakai cara paling ampuh tapi buat lusuh, apalagi kalau bukan SKS alias Sistem Kebut Semalam.
Akibatnya, pekerjaan tidak dilakukan dengan maksimal, bahkan
cenderung menganut keyakinan “yang penting selesai”. Belum lagi, kalo udah
deadline, psikologis jadi terganggu. Eh, berujung stress, deh.
Anehnya, kadang kita menunda mengerjakan sesuatu untuk
melakukan pekerjaan lain yang kurang penting. Contohnya, scrolling media sosial
atau nonton hiburan YouTube berjam-jam tanpa tujuan. Semata-mata untuk mencari
kesenangan sesaat.
Tapi mending ya kalo senang, ini malah bawa kesedihan yang
bikin orang-orang jadi insecure sama
kehidupan orang lain di media sosial dan akhirnya membanding-bandingkan
hidupnya dengan orang lain. Semoga kamu nggak gitu ya, gengs.
Ternyata, ada alasan dibalik kenapa orang-orang suka menunda
pekerjaan. Joseph Ferrari seorang psikolog DePaul University menuturkan bahwa
menunda pekerjaan bukan soal buruknya manajemen waktu, tapi manajemen emosi.
Ada dua alasan mendasar kenapa orang gemar menunda-nunda.
1.
Pandangan bahwa Manusia Akan Lebih Baik di Masa Depan
Procrastinating atau menunda pekerjaan sebenarnya adalah
usaha untuk menunda rasa sakit. Kita tahu pekerjaan tersebut harus dilakukan,
tapi itu menyakitkan. Jadi, upaya yang bisa dilakukan adalah memindahkan rasa
sakit tersebut ke masa depan.
Jelas berbeda ketika kita melakukan hal menyenangkan. Kita
malah ingin melakukannya lebih cepat. Seperti menonton YouTube, scrolling media
sosial. Teori mengapa kita menunda ini ada dalam buku Predictably Irrational karangan Dan Ariely dimana manusia
menganggap bahwa, di masa depan kita akan menjadi manusia yang lebih baik.
Misalnya, kita berjanji pada diri sendiri kalau hari ini
akan olahraga. Tapi, kita merasa kelelahan dan akhirnya berpikir untuk
melakukannya besok saja karena menilai akan lebih banyak persiapan. Saat
keesokan harinya datang ternyata kita tetap menunda olahraga.
2. Rasa
Senang atau Gratifikasi
Secara sadar kita tahu bahwa jika melakukan sesuatu yang
besar dan sukses itu menyenangkan. Sayangnya, kesenangan itu tidak langsung
didapat. Itu terjadi nanti. Setelah bekerja keras. Ini dinamakan delayed gratification.
Sedangkan kalau sekarang rebahan atau scrolling media sosial, kesenangan itu terjadi saat itu juga. Ini disebut instant gratification. Andrea Kurniawan, seorang psikiatri di Eka Hospital Bekasi, mengatakan sesuatu yang sifatnya segera akan lebih cepat menimbulkan perilaku kita dibanding yang tertunda. Sekalipun, kalau hadiah yang tertunda itu lebih besar, manusia terkadang lebih mengutamakan yang segera.
Nah, kamu masih suka gitu nggak? Mau tahu cara supaya nggak
sering menunda pekerjaan lagi? Simak Tips Anti Menunda Pekerjaan berikut ini.
1. Jauhkan
gadget saat bekerja
Faktanya, menurut penelitian di Nottingham Trent University ,manusia akan mengecek smartphone mereka 85 kali
sehari. Ini dikarenakan manusia sudah sangat terlena dengan berbagai informasi
dan hiburan di dalamnya. Oleh karena itu, jika hendak menyelesaikan sesuatu,
simpan gadgetmu di tempat yang sulit dijangkau dari posisi dudukmu. Semakin
sulit sesuatu dilakukan, semakin enggan kamu melakukannya.
2. Atur
prioritas kegiatan
Kita tahu bahwa kita tidak bisa menyelesaikan segala sesuatu
dalam satu waktu. Maka, kita perlu mengurutkan mana yang harus dikerjakan dan
diselesaikan lebih dulu. Caranya bisa dengan membuat diagram prioritas yang
terbagi menjadi penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak, tidak penting
mendesak, tidak penting dan tidak mendesak.
3. Buat
jadwal tertulis
Menulis jadwal harian mungkin terlihat sepele, tapi ini
manjur, paling tidak buat aku pribadi. Dengan membuat jadwal mingguan dan
harian, antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya tidak terbentuk pada waktu
yang sama. Kita juga bisa mengetahui progres dari kegiatan tertentu sehingga
selesai tepat pada waktunya.
4. Pakai teknik mirip Kaizen
Kaizen dalam bahasa Jepang artinya perubahan ke arah yang
lebih baik. Sebuah teknik dari budaya Jepang dengan menerapkan prinsip 1 menit. Tujuannya adalah membentuk
kebiasaan dan mengusir rasa malas. Sehingga ada continuous improvement atau perkembangan yang terus menerus. Dengan teknik ini, orang
akan merasa mudah melakukan sesuatu karena hanya membutuhkan waktu yang
singkat. Tak perlu persis 1 menit, atur waktu sesuai keinginan boleh saja.
Misalkan dikerjakan setiap hari 10 menit. Tergantung tenggat waktu yang kamu
targetkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Nah, supaya nggak nunda-nunda terus, yuk mulai lakukan tips anti tunda-tunda pekerjaan di atas supaya pekerjaan bisa dilakukan lebih maksimal.
Comments